kali ini siska mau cerita tentang kenyataan hidup, please
enjoy it :)
..
zzz..zzz..
suara getar handphoneku membangunkanku yg tengah berada di
alam mimpi, malas sekali rasanya untuk bangun meskipun aku tahu matahari sudah
mulai meninggi, ingin sekali rasanya melanjutkan tidur yang indah itu namun
handphone ku terus saja berbunyi. aku coba meraih handphoneku dengan keadaan
setengah sadar, ketika kulihat jelas sekali wajah arfan menghiasi wallpaper hp
ku.
tanpa pikir panjang aku pun mengangkatnya
"hallo din? udah bangunkan kamu?"
"baru aja bangun fan, kamu ganggu banget, aku kan masih
ngantuk" balasku dengan setengah sadar
"kamu ini, skrg hari ptama kamu kuliah gimana sih?"
suaranya sedikit meninggi .
"astaga aku lupa!" tanpa kusadari aku tibatiba
menutup hp ku dan bergegas ke kamar mandi, dengan sedikit sisa sabun aku
buruburu memakai baju seragam putih abuku, aku sama sekali lupa untuk sarapan
dan bergegas ke mobil..
akupun berlalu dari rumahku untuk segera pergi, takutnya sampe
kampus aku dihajar karna hari pertama mosnya telat .
beberapa menit kemudiann..
"untung aja on time" . akupun melakukan kegiatan
layaknya orang mos, sbnernya males banget sih ikutan kaya beginian, cmannya
sebagai calon mahasiswa yang baik yaa ikutin aja aturan yang ada.
tidak terasa matahari sudah mulai sembunyi, aku sampai lupa
sama arfan, dia juga gaada sms sama sekali . mungkinkah dia marah?
setelah selesai ospeknya akupun menghubungi arfan..
"hallo fan?"
"iya din, ada apa? gimana hari pertama mosnya?"
aku lega ternyata dia sama sekali tidak marah.
"baik fan.. semuanya aman lancar terkendali......"
akupun bercerita banyak pada arfan tentang hari ini, sampai akhirnya
"oyah, makasih yaa fan, kamu udah bangunin aku tadi,
kalo gaada kamu kayanya aku bakal dihukum" akhirnya sampai pada ucapan
terimakasih juga
"iyaa dindaa, tenang aja, emangnya ayah ibumu belum
pulang juga?" tanya arfan
"iyaa belum makanya gaada yg ngurus, faan aku belum
makan, tadi pagi belum makan, siang cuma beli roti doang" ceritaku smbil
sedih
"ayo kita ketemu, aku traktir makan deh"
"oke tmpat biasa yaa"..
saking laparnya, aku bergegas ke restoran tempat biasanya
kita makan, aku lupa menjanjikan waktu untuk kita makan
beberapa menit kemudian akupun tiba di restoran itu, dan
ternyata dia sudah menungguku disana,
dia memang lakilaki yang pengertian, belum pernah dia
memarahiku meskipun sikapku yang seperti anak kecil ini tapi entah kenapa dia
selalu sabar.
menurut cerita temannya, tepat sebelum pacaran denganku dia
pernah berpacaran dengan salah satu wanita yang benarbenar cantik dan entah
kenapa mantan dia itu pergi meninggalkan dia tanpa ada satu kepastian.
itulah yang membuatnya terpuruk, lama sekali dia bersedih
sampai akhirnya bertemu denganku..
mungkin aku memang harus menjaganya agar kejadian itu tidak
terulang..
dia memang sosok lelaki sempurna , meskipun banyak wanita yg
mengejarnya entah kenapa dia tidak bisa berpaling dariku.
akupun langsung menuju meja arfan.
"udah lama fan?"
"baru aja nyampe" jawab arfan sambil tersenyum
manis
"ayo kita pesan" ajakku yang memang sudah sangat
lapar .
sesaat kemudian
"ini psanan anda"
akupun langsung menyantap hidangan favoritku, kurang dari
sepuluh menit aku sudah menghabiskannya . terlihat arfan hanya tersenyum
melihat kelakuanku, aku jadi sedikit malu dan respek mencubit dia, setelah
nampak ksakitan akupun melepaskan cubitan maut ini tapi ternyata dia malah
membalas mencubit di hidungku
"sinisini biar sedikit mancung"
"ahh dasar nyebelinn"
kitapun tertawa bersama. waktu sudah menunjukkan pukul 8
saatnya pulang dan bersiap untuk besok .
setelah makan kita berpisah karna kebetulan aku bawa mobil
sendiri,
tak lama akupun tiba di rumah, rasanya lelah sekali hingga
tak lama dari situ aku langsung tidur tanpa ganti baju, begini rasanya kalau
tak ada orang dirumah tidak ada yang mengomeli dan bebas melakukan halhal yg
diinginkan .
lelap sekali tidurku, mungkin saking kecapeannya .
suara handphone ku sudah berbunyi, itu tandanya arfan
membangunkanku lagi, kali ini sedikit lbh pagi, dia bilang biar aku bisa
sarapan, stlah bres prepare segera tancap gas k kmpus..
aku hampir lupa kalau hari ini tepat setaunan kita pacaran,
tapi aku belum mempersiapkan sesuatu untuknya.
untung saja ospek kali ini hanya sebentar, jadi aku bisa
mencarikan sesuatu untuk arfan .
aku melihat sekeliling sampai akhirnya melihat sebuah toko
yang unik, dan sepertinya cocok untuk kuberikan pada arfan..
akupun masuk dan kagetnya aku melihat sesosok wanita yang sudah
tak asing lagi bagiku, itu anita sahabat sma ku sewaktu kelas XI tapi dia
keluar dan darisitu aku kehilangan kontak dengan anita . yang paling aku
kagetkan dia menimang bayi yang terlihat sepeti anaknya saja .
"anita.. apa ini kau?"
"dinda? benarkan dinda? stahun lebih kita tidak
bertemu.." dari situ perbincangan dengan kawan lamapun dimulai, kami
berbincang hingga lbh dari stgh jam
"ada apa kau ketoko ku?"
"ini tokomu? sejak kapan? aku hanya ingin membeli
sesuatu yg cocok untuk kuhadiahi, tau ga? harini ini aku setahunan, paling lama
kan selama aku pacaran, oya gimana sama dika? masih kaan?"
"ohh pantas mukamu ceria, hmm ntahlaaah.."
"loh ko gt?"
"sulit untuk kuceritain din"
"oh yaudah deh daripada kamu galau, mukamu kan jadi
jelek, hehe oyah, ini anak siapa? lucu bangeeet"
"anak ku din!"
"hah? serius? maksudmu.."
"iyaa, ini anak dikka!"
"oh gitu yaa baguslah lamalama kalian pacaran akhirnya
punya anak juga, kamu jahat nikah ga ngasih tau aku!"
"ngedadak din, ga lama setelah aku keluar, aku dinikahin
sama dia"
"ohh gitu, lucu banget ihh mirip mamanya, tapitapi
sampai saat ini aku gatau dikka yang mana!"
"nanti deh aku kenalin, oyah jadinya mu ambil yg mana?
aku bungkus nihh biar km cpet ktmuannya"
"yg ini aja deh.." nunjuk sebuah jam tangan couple
"berapa an?"
"gratis deh , tapi kalikali bayar, kapankapan ksini
lagi, bawa pacarmu yaa!"
"serius? asikk okedeh, aku pergi dlu yaa, mksh anitaa,
dadah dede cantik, ntar tante maen lagi sini yaa, mau mnta gratisan lagi sama
mamamu!"
"ahh kamu din, dari dulu sama ajaaa!"
"hehe bercanda, okedee acaw dulu yaa! babay
anitaa"
"iyaa hatihati yaa"
"okey"
akupun keluar dari toko dan sgra mnju rmah arfan
setibanya d rumah arfan akupun sgera sms dia
"keluaaaar!"
ga lama arfan muncul dengan muka bangun tidur
"ada apa din, ngedadak gini" sambil mengusap
matanya
"happy anniversary arfan!"
"dindaa kamu inget ya? dikira kamu lupa, aku sngaja ga
ngingetin kamu dikira kamu lupaa! ayo masuk"
akupun masuk rumah arfan,
"ehh dinda, berantakan yaa disini, gini nih arfan kalo
udah kerja, segalanya dikeluarin" suara ibunya tibatiba muncul
"gapapa ko bu, udah biasa kalo profesinya jadi arsitek
hehe" skitar beberapa menit aku berbincang dengan ibunya sampai akhirnya
ibu arfan kembali ke kamarnya
"seru banget ngbrolnya, smpe sampe aku
dikacangin!"
"lah apaan, masa kamu cmburu sama ibumu?"
"kalo iya kenapa?"
perbincangan pun dimulai .
"eh fan tau ga aku ketemu sahabatku waktu
sma"
"lah kamu kan baru keluar sma"
"mksdnya waktu kelas XI dia pndah dan udah ckup lama
kita ga ketemu"
"ohh gt ngmng dong,"
"oya, ini buatmu! aku cari ini dan akhirnya ktmu
dia"
"wahh bagus sekali, jam? harusnya aku yg ngsh kamu biar
km ga tlat bngun :p"
perbincangan terus berlanjut sampai sudah hampir magrib, aku
pamit pulang pada arfan dan ibunya.
arfan hanya tinggal berdua dengan ibunya karna ayah arfan
sudah meninggal hanya ditemani 1 pembantu dan 1 tukang kebun, cukup sepi untuk
rumah sebesar itu..
akupun bergegas untuk pulang karna orang tuaku pulang dari
luar kota.
setibanya dirumah akupun bercerita banyak tentang kuliah,
arfan, dan sahabatnya anita..
ibu dan ayahnya mendengarkan dengan seksama seperti
mendengarkan ocehan anak TK yang baru pulang sekolah,
setelah puas bercerita dindapun segera ke kamarnya dan
istrahat, besok libur . waktu yang tepat untuk mengenalkan arfan pada
anita..
sebelum tidur aku sms arfan
"besok kita ketoko sahabatku yaa, bisa gabisa harus
bisa, oyasuminasai anata :* "
diapun membalas "iya jelek :* "
waktu sudah menunjukkan pkul 9, aku brgegas mndi karna 5menit
lg arfan tiba dirumahku..
setelah semuanya siaap aku dan arfan segera pergi ke toko
anita sekalian membelikan hadiah untuk ibuku yang besok ulang tahun..
kamipun tiba di toko anita, tapi anita tidak ada, aku lupa
tidak meminta nomer telponnya, sungguh ceroboh!
akupun mencari hadiah yang cocok untuk ibu, arfan juga sedang
asik melihatlihat
dan terlihat anitapun berjalan menuju toko,
"hai dindaa, kamu kesini lagi?"
"iya dong, sesuai janji aku bawa cowoku kesini, arfaaan
siniii ini ada anita" suaraku cukup kencang karna sulit untuk mencari
arfan yang tengah asik melihatlihat
arfanpun keluar dan...
"a..anita?"
"di..dika?"
rasanya.. rasanya seperti ada petir yang menyambar
tubuhku
"maa..maksudnya i..ini.. maksudnya ini apa?"
tanyaku terbatabata sambil sedikit heran
"kemana aja kamu selama ini anita?" suara arfan
meledak
"bukan urusanmu" jawab anita
"ohh jadi ini, kamu ninggalin aku karna kamu ingin
menikah dengan lakilaki lain? iya kan?" arfan semakin meninggi
"tidak, ini tidak seperti apa yg kamu lihat!" jawab
anita yang hampir menangis
aku hampir mati lemas mendengar dan melihat semua ini..
rasanya sulit sekali aku percayai.. tapi aku sekuat mungkin berdiri tgar
"baiklah dikaa, kamu harus tau yang sebenarnya"
suara anita memecah keheningan dan ini yang aku tunggu, penjelasan !
"dikaa ini anakmu!"
rasanya seperti mati dicekik mendengar penjelasan itu!
"tidak, kamu bohong, kamu sengaja mencari alasan! wanita
macam apa kamu!?"
"benar dik, aku tidak bohong, aku meninggalkanmu setelah
tau aku mengandung, aku pergi karna aku tidak ingin menghancurkan ambisimu
menjadi seorang arsitek" tangis anitapun pecah
arfan membisu
aku? aku serasa sudah tak bernyawa
"sudahlah dik, lupakan aku kamu sudah punya dinda,
jangan lagi kau hancurkan hidupnya, ckup aku yang menderita, jangan smpai kau
sakiti dinda, dia wanita yang baik" pnjlsan yg sangat mantap
"tidak anita, arfan harus jaga anakmu, anakmu lbh pnting
dari aku, anakmu.. anakmu.."
"diam dinda" suara arfan menyentak
"aku.. aku memang harus bertanggung jwab untuk anak itu,
tapi tidak untuk anita, kalau dia tidak meninggalkanku aku akan menjaga dia, tp
dengan plihan yg dia ambil itu tdk berlaku, aku lbh memilihmu aku akan
mnjgamu"
"ti..tidak arfan.. anita sudah menanggung sakit yg
teramat lama kau harus membahagiakan dia skrg.."
ungkapku
"tidak dinda, kamu.. kamu wanitaku saat ini, bukan diaa.
tapi untuk anaknya aku bersedia menanggung biaya selama hidupnya, dengarkan
anita?"
"iya dika, terima kasih banyak" jawab anita smbil
tersenyum
"ta..tapi satu hal yang buat aku bingung, apa mungkin?
dikka itu beneran arfan? aku masih bingung mungkinkaah .."
"iya din, namanya arfandika tapi aku malas bilang arfan
, terlalu keren jadi aku selalu memanggilnya dika" jawab anita sambil
tersenyum dan menyeka air matanya
"maafkan aku dinda, aku tidak pernah cerita padamu
tentang ini" ungkap arfan
"iyaa, maafkan aku juga yaa dinda aku sudah memberi hari
terburuk dalam hidupmu" ungkap anita
"iyaa anitaa, tidak apaapa" aku menangis dipelukan
anita, dan senang rasanya aku melihat anak anita tersenyum ketika di timang
arfan :')
semoga ini pilihan terbaik..
*ending
nice..... :)
BalasHapushuaaa .. makasih banyak iqbal XDfolllow terus yaa :)
BalasHapuscerpennya bagus bagus disini ga bosen bacanya
BalasHapusmakanan kitten instinctive